Lama juga gak posting tentang lagu..
Dari judulnya sudah tahu kan..hehe
ST12 – Biarkan Jatuh Cinta
tatap ini indah melihatmu
rasa ini rasakan cintamu
jiwa ini getarkan jiwamu
jantung ini detakan jantungmu
dan biarkan aku padamu
takkan menyesal hidup di dalam hidupku
rasa ini tulus padamu
dan kan ku biarkan sampai aku mati
reff:
biarkan aku jatuh cinta
pesona pada pandangan saat kita jumpa
biarkan aku kan mencoba
tak peduli kau berkata tuk mau atau tidak
tatap ini indah melihatmu
rasa ini rasakan cintamu
jiwa ini getarkan jiwamu
jantung ini detakan jantungmu
repeat reff
KLIK DISINI UNTUK MENDOWNLOAD LAGUNYA
ST12 - Biarkan Jatuh Cinta
Labels: Download, lirik 1 Good person give comments
Sepertinya akhir-akhir ini sedang dilanda syndrom males nulis jadi postingannya CoPas..xixixi, tapi CoPasnya dari kompieku sendiri..hehe
Artikel ini baru aku dapat dari temanku Dmuflih, semoga bermanfaat..
They know enough who know how to learn
Henry Brooks Adams
Langkah-langkah belajar efektif adalah mengetahui
•diri sendiri
•kemampuan belajar anda
•proces yang berhasil anda gunakan, dan dibutuhkan
•minat, dan pengetahuan atas mata pelajaran anda inginkan
Anda mungkin belajar fisika dengan mudah tetapi tidak bisa belajar tenis, atau sebaliknya. Belajar apapun, adalah proces untuk mencapai tahap-tahap tertentu.
Empat langkah untuk belajar.
Jawab pertanyan-pertanyaannya. Lalu rencanakan strategi anda dari jawaban-jawabanmu, dan dengan "Pedoman Belajar" yang lain.
1. Mulai dengan masa lalu
Apakah pengalaman anda tentang cara belajar? Apakah anda
What was your experience about how you learn? Did you
•senang membaca? memecahkan masalah? menghafalkan? bercerita? menterjemah?berpidato?
•mengetahui cara menringkas?
•tanya dirimu sendiri tentang apa yang kamu pelajari?
•meninjau kembali?
•punya akses ke informasi dari banyak sumber?
•menyukai ketenangan atau kelompok belajar?
•memerlukan beberapa waktu belajar singkat atau satu yang panjang?
Apa kebiasaan belajar anda? Bagaimana tersusunnya? Yang mana terbaik? terburuk?
Bagaimana anda berkomunikasi dengan apa yang anda ketahui belajar paling baik? Melalui ujian tertulis, naskah, atau wawancara?
2.Teruskan ke masa sekarang
Berminatkah anda?
Berapa banyak waktu saya ingin gunakan untuk belajar?
Apa yang bersaing dengan perhatian saya?
Apakah keadaannya benar untuk meraih sukses?
Apa yang bisa saya kontrol, dan apa yang di luar kontrol saya?
Bisakah saya merubah kondisi ini menjadi sukses?
Apa yang mempengaruhi pembaktian anda terhadap pelajaran ini?
Apakah saya punya rencana? Apakah rencanaku mempertimbangkan pengalaman dan gaya belajar anda?
3.Pertimbangkan proses, persoalan utama
Apa judulnya?
Apa kunci kata yang menyolok?
Apakah saya mengerti?
Apakah yang telah saya ketahui?
Apakah saya mengetahui pelajaran sejenis lainnya?
Sumber-sumber dan informasi yang mana bisa membantu saya?
Apakah saya mengandalkan satu sumber saja (contoh, buku)?
Apakah saya perlu mencari sumber-sumber yang lain?
Sewaktu saya belajar, apakah saya tanya diri sendiri jika saya mengerti?
Sebaiknya saya mempercepat atau memperlambat?
Jika saya tidak mengerti, apakah saya tanya kenapa?
Apakah saya berhenti dan meringkas?
Apakah saya berhenti dan bertanya jika ini logis?
Apakah saya berhenti dan mengevaluasi (setuju/tidak setuju)?
Apakah saya membutuhkan waktu untuk berpikir dan kembali lagi?
Apakah saya perlu mendiskusi dengan "pelajar-pelajar" lain untuk proces informasin lebih lanjut?
Apakah saya perlu mencari "para ahli", guruku atau pustakawan atau ahliawan?
4.Buat review
Apakah kerjaan saya benar?
Apakah bisa saya kerjakan lebih baik?
Apakah rencana saya serupa dengan "diri sendiri"?
Apakah saya memilih kondisi yang benar?
Apakah saya meneruskannya; apakah saya disipline pada diri sendiri?
Apakah anda sukses?
Apakah anda merayakan kesuksesan anda?
Semoga bermanfaat...
Labels: Artikel, Umum 3 Good person give comments
Menyempatkan sedikit waktu untuk posting, mohon maaf belum bisa bales shout out dan berkunjung balik..
Kembali profil dari seorang tokoh, semoga bisa menginspirasi..
Walter Elias Disney dilahirkan di Chicago pada tanggal 5
Desember 1901. Ibunya Flora Call, adalah seorang wanita Jerman.
Sedangkan ayahnya Elias Disney, adalah seorang keturunan Irlandia.
Kehidupan keluarga Disney berpindah dari satu kota ke kota lain,
karena Elias Disney, yang sebenarnya terpesona oleh dunia bisnis,
tidak mempunyai kesesuaian diri dengan dunia itu dan seringkali
mengalami kegagalan finansial.
Pada tahun 1906, keluarga Disney pindah ke daerah Marceline,
Missouri, di tanah pertanian yang baru dibelinya. Walt Disney kecil
menyukai kehidupan di daerah barunya tersebut. Selain itu, kehidupan
di desa tersebut juga menghidupkan rasa sayangnya kepada binatang-2
yang hidup di sekitarnya, seperti bebek, tikus, dan anjing. Kelak,
ternyata hewan-2 itulah yang membuat namanya menjulang. Dari sini,
Walt Disney menarik pelajaran berharga yang dia terapkan sepanjang
hidupnya, yaitu bahwa "KEBAHAGIAAN AKAN TIMBUL DALAM DIRI KITA APABILA
KITA MELAKUKAN SESUATU YANG BENAR-BENAR KITA SUKAI."
Kehidupan Walt Disney yang bahagia itu teryata hanya bisa
dinikmati sesaat saja. Kegagalan panen yang berturut-turut membuat
Elias Disney, ayahnya harus menjual ladang pertaniannya dan membeli
sebuah perusahaan koran setempat yang kecil. Untuk menghemat biaya
pegawai, Elias Disney mempekerjakan Walt Disney dan kakaknya Ray
tanpa biaya. Setiap pagi pukul 3.30 dinihari Walt dan Ray sudah harus
bangun untuk menunggu kedatangan truk pengangkut. Sesudah itu mereka
harus menjalankan tugas harian mengantarkan koran kepada para
pelanggan di kota. Kadang-kadang orang menjumpai Walt berjalan dengan
kelelahan dan gemetar kedinginan dengan bawaan hampir seberat dua
kali berat tubuhnya. Adakalanya cuaca begitu dingin, sehingga Walt
harus berjongkok di sudut jalan sekedar untuk menghangatkan diri.
Seringkali Walt berpikir, apakah untuk hidup di dunia ini orang harus
bekerja mati-matian sebagai budak dengan upah yang hanya bisa sekedar
untuk survive ? Tidak adakah jalan lain untuk hidup ? Bila Walt
mengantarkan koran untuk para pelanggannya yang kebanyakan adalah
orang kaya di kota, maka Walt juga mulai berpikir mengapa mereka bisa
hidup mewah, sementara dirinya hidup serba kekurangan. Hal ini
akhirnya melahirkan pelajaran kedua di dalam hidupnya, yaitu bahwa
"KEHIDUPAN ITU ADALAH SUATU PILIHAN. APAKAH KITA MAU HIDUP KAYA ATAU
MISKIN, TERGANTUNG ATAS KEPUTUSAN DAN TINDAKAN KITA SEPENUHNYA SAAT
INI."
Atas dasar pemikiran itulah maka setelah beranjak dewasa Walt
bersikeras memutuskan untuk masuk ke dinas tentara, karena menurutnya
pekerjaan tentara bisa lebih memberi kekayaan dibanding sebagai
pengantar koran yang bekerja tidak dibayar. Di sela-2 dinas
ketentaraannya, Walt menggunakan waktu luangnya untuk menggambar.
Rupanya, bakat Walt dalam menggambar memang luar biasa, sehingga
dalam waktu yang singkat banyak teman-2nya di ketentaraan yang minta
dibuatkan gambar dirinya.
Setelah perang dunia I usai, Walt keluar dari dinas tentara.
Saat itu, sangatlah sulit mencari pekerjaan. Ini merupakan masa-masa
paling suram dalam kehidupan Walt Disney. Untuk kembali ke orang
tuanya dia malu, karena waktu itu dia sering menyombongkan pada orang
tuanya bahwa pekerjaan tentara itu adalah `pekerjaan orang kaya'.
Walt tidak mempunyai uang barang sedikitpun, dan terpaksa menumpang
di belakang sebuah bengkel kecil, dengan sebuah bangku usang, satu-
satunya perabotan yang dimilikinya, untuk makan dan tidur. Lebih
parah lagi, seminggu sekali dia harus pergi mengendap-endap ke
stasiun kota di malam hari hanya sekedar untuk `mencuri' mandi.
Walt menyadari, bahwa hal ini tidak mungkin dibiarkan terus
menerus. Dia kembali ingat impiannya di masa lalu, bahwa dia ingin
menjadi kaya, bukan gelandangan seperti sekarang. Tapi, apa yang bisa
dilakukan dengan keadaannya yang sekarang, tanpa modal, tanpa
kenalan, tanpa pekerjaan. Dalam keadaan paling parah dalam hidupnya,
Walt akhirnya bisa merumuskan prinsip hidupnya yang ketiga, yaitu
"TIDAK PEDULI SEBERAPA PARAH KEADAAN KITA SAAT INI, NAMUN KEADAAN
PASTI AKAN BERUBAH LEBIH BAIK APABILA KITA MASIH MEMILIKI SATU HAL :
HARAPAN"
Harapan itu pula yang terus memacu pikiran Walt. Akhirnya
Walt menyadari, bahwa satu-satunya yang masih dimilikinya adalah
bakat menggambarnya. Tapi, bagaimana caranya agar bakat tersebut bisa
menghasilkan uang untuk dirinya ? Setelah sekian lama mencari-cari,
Walt memutuskan bahwa Hollywood adalah tempat yang cocok dengan
dirinya, dengan bakat yang dimilikinya. Untuk kesana, terpaksa Walt
menahan malu dan meminjam uang dari kakaknya Ray. Setibanya disana,
ternyata Walt hanyalah satu dari sekian ribu orang yang berharap bisa
menjadi bintang di Hollywood. Mulailah Walt masuk satu persatu ke
studio yang ada disana, dan mencoba menawarkan diri untuk bekerja apa
saja, asal ada hubungannya dengan dunia perfilman. Bukan hal yang
mudah ternyata, karena tidak ada satupun studio yang mau menerimanya,
bahkan untuk pekerjaan yang paling rendah sekalipun.
Walt menyadari, bahwa para studio itu menolaknya karena
dirinya tidak menunjukkan satu keahlian khusus, yang membuat mereka
tertarik kepadanya. Belajar dari situ, Walt membeli beberapa kertas
kosong dan mulai menggambar. Kemudian Walt kembali lagi ke studio-2
itu lagi, kini dengan menonjolkan `bakat' yang dimilikinya. Ternyata
ada satu studio yang tertarik dengan bakat Walt yang luar biasa.
Mereka bahkan langsung memesan satu cerita "Alice in The Wonderland"
dalam bentuk film kartun bergerak, dengan harga awal US$ 1.500.
Jumlah itu justru membuat Walt kaget, karena pada awalnya Walt hanya
berharap mendapatkan upah US$ 50 sebulan, hanya sekedar untuk
bertahan hidup. Rangkaian film "Alice in The Wonderland" sukses luar
biasa di bioskop Amerika, dan bertahan sampai tiga tahun berturut-
turut. Dengan hasil dari film ini, Walt mulai bisa memperbaiki
hidupnya, membeli rumah, membuat studio sendiri dan menikah dengan
Lilian Bounds.
Suatu hari, Walt teringat masa kecilnya yang bahagia di
pedesaan. Hal ini menginspirasi dirinya untuk menggambar tiga sahabat
binatangnya waktu itu, yaitu bebek, tikus, dan anjing. Dari sinilah
kemudian lahir Donald Duck, Mickey Mouse dan Pluto. Ketiga binatang
inilah yang membawa Walt Disney menuju ke kejayaannya sebagai seorang
bintang di Hollywood. Selain itu, Walt juga rajin menciptakan film-
film animasi lain yang terus mencetak uang bagi dirinya, seperti Snow
White, Cinderella, Peter Pan dan Bambi. Dari sinilah Walt kemudian
mendedikasikan diri seutuhnya untuk kebahagiaan anak-2 sedunia.
Pada tahun 1950, Walt mempunyai impian untuk membangun taman
impian bagi anak-anak. Impian Walt ini dianggap gila oleh rekan-2nya
sesama pengusaha, namun Walt tetap dengan pendiriannya. Taman bermain
ini akhirnya bisa diwujudkan pada tahun 1955 di Anaheim, California.
Pada waktu pembukaan, Walt mengatakan dalam pidatonya
"KESUKSESAN DIMULAI KETIKA KITA MULAI MENCIPTAKAN IMPIAN JAUH KEDEPAN. DAN SAAT
KITA BERKOMITMEN UNTUK MENCAPAI IMPIAN ITU, MAKA SELANJUTNYA IMPIAN
ITU YANG AKAN MENJADI MAGNET DAN MENARIK KITA KESANA…………..".
Walt Disney meninggal pada tahun 1966. Namun visi dan impiannya untuk
kebahagiaan anak-anak akan terus dikenang oleh dunia sepanjang masa.
Labels: Inspirasi, Tokoh 2 Good person give comments
Kurang 3 hari lagi Bulan suci penuh berkah ini akan pergi..
Apakah yang temen-temen rasakan??
1.Senang karena sudah tidak puasa lagi, dapat THR, dsb
2.Biasa aja, seperti rutinitas per-tahun
3.Sedih, karena merasa kurang dalam memanfaatkan untuk beramal
Atau mungkin perasaan yang lain....
Sebenarnya ingin menulis banyak hal tapi karena waktu yang singkat dan kesibukan yang amat sangat, intinya hanya ingin mengucapkan....
Labels: Tulisanku 3 Good person give comments
Di saat banyak yang membahas tentang angka sembilan, aku ingin membahas tentang hal lain walaupun sama seperti postingan sebelumnya yaitu CoPas dari tulisan-tulisan yang ada di komputerku entah dulu aku ngopy dari mana..hehe
Coba amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda
selalu terbentur pada kendaraan bermerek Honda, baik berupa mobil
maupun motor. Merek kendaran ini memang selalu menyesaki padatnya
lalu lintas. Karena itu barangkali memang layak disebut sebagai raja
jalanan termasuk Honda Supra tahun 2002, si Hitam yang setia menemaniku 2 tahun ini..hehe
Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri kerajaan bisnis
Honda -- Soichiro Honda -- selalu diliputi kegagalan saat menjalani
kehidupannya sejak kecil hingga berbuah lahirnya imperium bisnis
mendunia itu. Dia bahkan tidak pernah bisa menyandang gelar insinyur.
Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak
pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru.
Saat merintis bisnisnya, Soichiro Honda selalu diliputi
kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari
kuliah. Namun, ia terus bermimpi dan bermimpi. Dan, impian itu
akhirnya terjelma dengan bekal ketekunan dan kerja keras. ''Nilaiku
jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya di
sekitar mesin, motor dan sepeda,'' tutur Soichiro, yang meninggal
pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat
mengidap lever.
Kecintaannya kepada mesin, jelas diwarisi dari ayahnya yang
membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko,
Jepang Tengah. Di kawasan inilah dia lahir. Kala sering bermain di
bengkel, ayahnya selalu memberi catut (kakak tua) untuk mencabut
paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat
mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Di situ, lelaki
kelahiran 17 November 1906 ini dapat berdiam diri berjam-jam. Tak
seperti kawan sebayanya kala itu yang lebih banyak menghabiskan waktu
bermain penuh suka cita. Dia memang menunjukan keunikan sejak awal.
Seperti misalnya kegiatan nekad yang dipilihnya pada usia 8 tahun,
dengan bersepeda sejauh 10 mil. Itu dilakukan hanya karena ingin
menyaksikan pesawat terbang.
Bersepada memang menjadi salah satu hobinya kala kanak-kanak.
Dan buahnya, ketika 12 tahun, Soichiro Honda berhasil menciptakan
sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Sampai saat itu, di
benaknya belum muncul impian menjadi usahawan otomotif. Karena dia
sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak
tampan, sehingga membuatnya selalu rendah diri.
Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke kota, untuk bekerja di Hart
Shokai Company. Bossnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara
kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara
yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari
perhatiannya. Enam tahun bekerja di situ, menambah wawasannya tentang
permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, Saka Kibara mengusulkan
membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak
ditampiknya.
Di Hamamatsu prestasi kerjanya kian membaik. Ia selalu
menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat
memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu,
jam kerjanya tak jarang hingga larut malam, dan terkadang sampai
subuh. Yang menarik, walau terus kerja lembur otak jeniusnya tetap
kreatif.
Kejeniusannya membuahkan fenomena. Pada zaman itu, jari-jari
mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik untuk kepentingan meredam
goncangan. Menyadari ini, Soichiro punya gagasan untuk menggantikan
ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luar biasa. Ruji-ruji logamnya
laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia.
Pada usia 30 tahun, Honda menandatangani patennya yang
pertama. Setelah menciptakan ruji. Lalu Honda pun ingin melepaskan
diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Mulai saat itu dia
berpikir, spesialis apa yang dipilih ? Otaknya tertuju kepada
pembuatan ring piston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada
1938. Lalu, ditawarkannya karya itu ke sejumlah pabrikan otomotif.
Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak
memenuhi standar. Ring Piston buatannya tidak lentur, dan tidak laku
dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu dan
menyesalkan dirinya keluar dari bengkel milik Saka Kibara. Akibat
kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian,
kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi,
soal ring pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari
jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin.
Siang hari, setelah pulang kuliah, dia langsung ke bengkel
mempraktekkan pengetahuan yang baru diperoleh. Tetapi, setelah dua
tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang
mengikuti kuliah. ''Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak
diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang
hukum makanan dan pengaruhnya,'' ujar Honda, yang diusia mudanya
gandrung balap mobil. Kepada rektornya, ia jelaskan kuliahnya bukan
mencari ijazah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap
penghinaan. Tapi dikeluarkan dari perguruan tinggi bukan akhir
segalanya. Berkat kerja kerasnya, desain ring pinston-nya diterima
pihak Toyota yang langsung memberikan kontrak. Ini membawa Honda
berniat mendirikan pabrik. Impiannya untuk mendirikan pabrik mesinpun
serasa kian dekat di pelupuk mata.
Tetapi malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap
perang, tidak memberikan dana kepada masyarakat. Bukan Honda kalau
menghadapi kegagalan lalu menyerah pasrah. Dia lalu nekad
mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik.
Namun lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya
terbakar, bahkan hingga dua kali kejadian itu menimpanya.
Honda tidak pernah patah semangat. Dia bergegas mengumpulkan
karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang
dibuang oleh kapal Amerika Serikat, untuk digunakan sebagai bahan
mendirikan pabrik. Penderitaan sepertinya belum akan selesai. Tanpa
diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga
diputuskan menjual pabrik ring pinstonnya ke Toyota. Setelah itu,
Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.
Akhirnya, tahun 1947, setelah perang, Jepang kekurangan
bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak poranda. Sampai-sampai
Honda tidak dapat menjual mobilnya akibat krisis moneter itu. Padahal
dia ingin menjual mobil itu untuk membeli makanan bagi keluarganya.
Dalam keadaan terdesak, ia lalu kembali bermain-main dengan
sepeda pancalnya. Karena memang nafasnya selalu berbau rekayasa
mesin, dia pun memasang motor kecil pada sepeda itu. Siapa sangka,
sepeda motor-- cikal bakal lahirnya mobil Honda -- itu diminati oleh
para tetangga. Jadilah dia memproduksi sepeda bermotor itu. Para
tetangga dan kerabatnya berbondong-bondong memesan, sehingga Honda
kehabisan stok. Lalu Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak
itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut
mobilnya, menjadi raja jalanan dunia, termasuk Indonesia.
Semasa hidup Honda selalu menyatakan, jangan dulu melihat
keberhasilanya dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah
kegagalan-kegagalan yang dialaminya.
''ORANG MELIHAT KESUKSESAN SAYA
HANYA SATU PERSEN. TAPI, MEREKA TIDAK MELIHAT 99 PERSEN KEGAGALAN
SAYA,'' tuturnya. Ia memberikan petuah,
''KETIKA ANDA MENGALAMI
KEGAGALAN, MAKA SEGERALAH MULAI KEMBALI BERMIMPI. DAN MIMPIKANLAH
MIMPI BARU.''
Jelas kisah Honda ini merupakan contoh, bahwa sukses
itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di
sekolah, dan hanya berasal dari keluarga miskin.
Labels: Tokoh, Umum 2 Good person give comments
H.O.L.L.A.N.D
Hope Our Love Lasts And Never Dies
I.T.A.L.Y.
I Trust And Love You
L.I.B.Y.A.
Love Is Beautiful ; You Also
F.R.A.N.C.E.
Friendships Remain And Never Can End
C.H.I.N.A.
Come Here….. I Need Affection
B.U.R.M.A.
Between Us, Remember Me Always
N.E.P.A.L.
Never Ever Part As Lovers
I.N.D.I.A.
I Nearly Died In Adoration
K.E.N.Y.A
Keep Everything Nice, Yet Arousing
C.A.N.A.D.A.
Cute And Naughty Action that developed into attraction
K.O.R.E.A.
Keep Optimistic Regardless of Every adversity
E.G.Y.P.T.
Everything's Great, You Pretty Thing !
M.A.N.I.L.A.
May All Nights Inspire Love Always
P.E.R.U.
Phorget (Forget) Everyone... Remember Us
T.H.A.I.L.A.N.D.
Totally Happy, Always In Love And Never Dull
I.N.D.O.N.E.S.I.A apa ya???
Labels: cinta, Lucu, Umum 3 Good person give comments
Ketika manusia berdo'a,
"Ya Allah ambillah kesombonganku dariku."
Allah berkata,
"Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya."
Ketika manusia berdo'a,
"Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat."
Allah berkata,
"Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."
Ketika manusia berdo'a,
"Ya Allah beri aku kesabaran."
Allah berkata,
"Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan tidak
diberikan, kau harus meraihnya sendiri."
Ketika manusia berdo'a,
"Ya Allah beri aku kebahagiaan."
Allah berkata,
"Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk
menghargai keberkahan itu."
Ketika manusia berdo'a,
"Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan."
Allah berkata,
"Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada
Ku."
Ketika manusia berdo'a,
"Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat."
Allah berkata,
"Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal."
Ketika manusia berdo'a,
"Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku.
Allah berkata...
"Akhirnya kau mengerti ...!"
Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah
memanjatkan doa,
meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya.
Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah
kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali
orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan.
Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan,
tapi justru orang lain yang mendapatkannya-tanpa susah payah.
Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai,
berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti
pasangan.
Kita menginginkan harta yang berkecukupan,
namun kebutuhanlah yang terus meningkat.
Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan
pilek, lalu kita melihat tukang es.
Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es
dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil).
Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada
Allah) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu
lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita.
Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es.
Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat
itu.
Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang
paling baik bagi kita.
Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya.
Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu.
Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan
terus berdoa.
Semoga Bermanfaat
Wassalamu'alaikum..wr..wb
"Sebuah note yang ada di komputerku yang entah dulu aku copy dari siapa..."
Labels: Artikel, Inspirasi, Umum, wacana 5 Good person give comments